Tanaman hias dalam pot perlu dirawat agar tampil indah dan bahkan unik. Memangkas atau pemangkasan merupakan tindakan perawatan tanaman hias dalam pot agar tanaman hias tersebut tetap sehat, indah, dan bahkan berpenampilan unik.
Berikut penjelasan terkait pemangkasan tanaman hias dalam pot.

Tip waktu penyiraman beberapa tanaman hias.
Sumber : https://agrikan.id/7-cara-merawat-pucuk-merah/

Tanaman hias dalam pot perlu dipangkas untuk menyesuaikan bentuknya dengan pot atau umur tanaman tersebut maupun untuk menyesuaikan dengan lingkungan-nya. Pemangkasan bila dilakukan dengan baik dan semestinya maka tanaman hias dalam pot tersebut dapat membentuk atau mengatur tajuk tanamannya sesuai dengan tujuan pemangkasan itu dilaku-kan. Pada dasarnya, akibat dari pemangkasan itu, tanaman hias dalam pot akan:
1. Merangsang pertumbuhannya,
2. Menambah bunga yang terbentuk,
3. Menjaga tanaman agar cepat dan tetap sehat, segar serta indah,
4. Memberikan perubahan-perubahan dalam penampilannya.

Pemangkasan dapat pula ditujukan untuk meningkatkan kualitas tanaman hias maupun bunga yang terbentuk. Seperti pada Chrysantenum sp. yang bunganya terbentuk pada ujung cabang utama, dengan pemangkasan maka bunga-bunga yang terbentuk akan lebih banyak dan lebih besar.

Pemangkasan pada ujung cabang utama akan merangsang pertumbuhan atau pembentukkan cabang lateral (samping) yang lebih banyak. Hal ini akan diikuti dengan pembentukkan primordia bunga, sehingga nantinya bunga yang terbentuk akan lebih banyak dan lebih indah. Hal tersebut sangat baik bagi tanaman hias bunga. Sedangkan untuk tanaman hias daun seperti teh-tehan, Coleos sp., dan Coediacum sp. dengan dilakukan pemangkasan akan merangsang percabangan yang nantinya akan banyak tumbuh banyak daun, sehingga penampilan dan figur tanaman hias ini akan lebih subur, indah, dan rimbun (vigorous dan fuller).

Selain pemotongan cabang batang, yang termasuk tindakan pemangkasan dapat pula berupa:

1. Pemetikan atau menghilangkan bagian tanaman hias yang pertumbuhan dan perkembangannya tidak baik ataupun lambat,

2. Pemotongan atau memendekkan pucuk atau akar pada tanaman hias yang akan atau baru dipindahkan,

3. Menghilangkan atau membuang ranting-ranting bagian bawah yang telah tua agar pertumbuhan dan bentuk tanaman hias seimbang,

4. Membuang daun-daun yang tua maupun bekas-bekas ranting bunga yang telah mengering atau gugur.

Dalam usaha-usaha membuat pohon kerdil yang lebih umum dikenal dengan nama Bonsai, maka perlakuan pemangkasan yang terarah dan teratur sangat diperlukan.

Jenis pemangkasan tanaman hias baik yang ditanam dalam pot maupun di lapang produksi pada dasarnya ada dua macam pemangkasan yang didasarkan pada tujuannya, yaitu pemangkasan untuk membentuk tanaman dan pemangkasan untuk pemeliharaan.

Pemangkasan Pemeliharaan

Pemangkasan yang bertujuan untuk pemeliharaan adalah pemangkasan untuk mempertahankan bentuk tanaman yang kuat. Pemangkasan pemeliharaan dilakukan pada cabang, dahan, dan ranting yang retak, patah, mati, atau berpenyakit. Bagian tersebut perlu dipangkas agar kerusakan tidak meluas, terutama bagian yang terkena jamur/cendawan atau parasit lainnya.

Sementara untuk mencegah gesekan yang akan meyebabkan luka baru maka pemangkasan dilakukan pada cabang, dahan, atau ranting-ranting yang tumpang tindih.

Pemangkasan terhadap cabang, dahan, atau ranting berarti pula mengurangi jumlah dedaunan pohon yang dipangkas. Pemangkasan daun yang drastis (dalam jumlah banyak) dapat mengakibatkan pengaruh serius terhadap suplai makanan dan kesehatan pohon. Begitu pula pemangkasan pada bagian-bagian pucuk yang terlalu banyak (pangkas berat) dapat meningkatkan serangan jamur atau bakteri dan hama dibekas pemangkasan tersebut, juga meningkatkan luka bakar akibat sengatan terpaan sinar matahari langsung.

Pemangkasan cabang-cabang yang kecil dalam jumlah banyak lebih baik daripada pemangkasan cabang-cabang yang besar. Pemangkasan pada cabang besar menyebabkan luka yang besar dan lebih lama pulih (sembuh). Selain itu pengerjaannya lebih sulit daripada pemangkasan pada ranting.

Umumnya, ada juga batang atau ranting yang kering atau mati. Bagian ini pun sangat perlu dipangkas. Kematian tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

  1. Kekurangan makanan
  2. Kerusakan pada sistem perakaran
  3. Kelembapan atau suhu (udara/tanah) yang tidak sesuai
  4. Adanya unsur beracun (udara/tanah)
  5. Aerasi pada sistem perakaran yang kurang baik
  6. Tajuk pohon tumbuh berlebihan
  7. Adanya serangan jamur, bakteri, dan hama
  8. Luka mekanik atau luka bakar pada batang/cabang dan akar

Pemangkasan yang dilakukan dengan tepat, baik saat pelaksanaan maupun sesudahnya, dapat meningkatkan ketegaran percabangan yang tumbuh pada keseluruhan tanaman, terlebih bila diikuti penambahan suplai makanan (pemupukan tanaman).

Pemangkasan Bentuk

Penampilan tanaman dapat terkontrol dengan adanya pemangkasan. Bentuk tanaman dapat dipertegas kemballi atau dibuat bentuk baru dengan pemangkasan. Pemangkasan bentuk adalah pemangkasan untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat.

Pemangkasan bentuk dapat dilakukan dengan cara memotong pucuk, cabang, ranting-ranting, dan mengurangi daun yang terlampau lebat. Namun demikian perlu diingat bahwa tidak semua jenis tanaman hias dapat dipangkas atau dibentuk, melainkan hanya jenis tanaman hias tertentu saja, misalnya Ficus elastica, Ficus benyamina, dan Acalypha. Jenis-jenis tanaman lainnya cukup dilakukan dengan membuang daun-daunnya yang tua dan kering.

Apa yang telah diuraikan di atas, adalah pemangkasan terhadap organ-organ vegetatif tanaman hias seperti pucuk, ranting, cabang, dan daun. Sejatinya pemangkasan organ generatif atau reproduktif juga perlu dilakukan. Pemangkasan organ generatif tanaman (penjarangan) dapat berupa atau diarahkan menjarangkan sebagian bunga atau buah dengan cara membuang sedangkan sebagian lagi dipertahankan. Tujuan pemangkasan organ generatif ini terutama untuk memperbesar ukuran buah ataupun bunga dan memperbaiki (meningkatkan) kualitasnya.

Daftar Bacaan

Acquaah, George, 2002. Horticulture – Principles and Practices. Second Edition. Pentice Hall, New Jersey

Ingels, Jack E., 1994. Ornamental Horticulture – Science, Operations and Management. ITP Delmar Publisher Inc.

Poincelot, R.P., (2004). Sustainable Horticulture –Today and Tomorrow. Prentice Hall, New Jersey.

Swamy, G.S.K., J. Auxcilia. 2017. Fundamentals of Horticulture. AgriMoon.com

Whitcomb, C.E. 2003. Plant production in containers II. Stillwater, OK: Lacebark Publications.

Share This